Panduan Menjaga Lingkungan Untuk Pria
Panduan Menjaga Lingkungan Untuk Pria – Salah satu cara untuk melindungi bumi dari kehancuran adalah dengan mengajarkan anak tentang lingkungan. Sejak usia dini mereka juga dapat membantu melindungi dunia tempat mereka tinggal!
Perayaan Hari Lingkungan Hidup pada tanggal 5 Juni 2022 menjadi pengingat bagi banyak orang untuk kembali menjaga bumi. Hari Lingkungan Hidup tahun ini mengusung tema seperti 50 tahun lalu, yakni
Panduan Menjaga Lingkungan Untuk Pria
Sedangkan untuk tema Indonesia sendiri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memilih mengusung tema “Satu Dunia untuk Masa Depan” dan mengajarkan masyarakat untuk terus dan bekerja sama menjaga lingkungan.
Cara Sehat Membuat Batasan Dengan Orang Lain
Tak hanya dari diri sendiri, Anda juga bisa mulai menjaga alam dengan mengajarkan anak tentang lingkungan. Tujuan utamanya tentu saja untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan di sekitar mereka dan memahami bahwa menjaga dunia tempat mereka tinggal saat ini adalah hal yang penting.
Anak-anak juga akan belajar menjadikan alam sebagai bagian dari hidupnya, bukan sekadar mempelajarinya. Semua ini dilakukan agar anak-anak dan remaja dapat mengembangkan pemikiran ekologis yang kuat dan menggunakannya untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini dengan sikap hati-hati dan komitmen yang kuat.
Jika beberapa tips menjaga bumi ini rutin diajarkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari anak, maka akan tercipta kebiasaan baik bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya!
Berikut beberapa tips mudah mengajarkan anak tentang lingkungan yang bisa Anda terapkan saat ini! Ada juga alasan mengapa sangat penting untuk mendidik anak-anak tentang pentingnya melindungi dunia dari UNESCO!
√menjaga Perasaan Istri Itu Sangat Penting Wahai Pak Suami, Ini Caranya
Mommies Daily didedikasikan untuk seluruh ibu Indonesia di luar sana, yang seperti kami, berupaya menjadi ibu yang nyata dan praktis. Kami berharap Anda menikmati masa tinggal Anda karena perubahan iklim merupakan salah satu ancaman nyata yang ada di depan mata kita, namun masih banyak dari kita yang belum mengetahuinya dan cenderung mengabaikannya dengan terus melakukan aktivitas yang semakin meningkatkan kerusakan. alam. .
Namun di berbagai daerah di Indonesia, masih terdapat masyarakat yang peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup dengan melakukan berbagai upaya pelestarian alam, dan upaya mengurangi laju kerusakan akibat perubahan iklim. Upaya yang mereka lakukan seringkali tidak ada syarat atau harapan imbalannya, bahkan mereka rela mengeluarkan biaya sendiri untuk upaya tersebut.
Hanya demi menjaga kelestarian alam dan memberi manfaat bagi banyak orang, para pahlawan pelestarian lingkungan ini rela melakukan berbagai upaya untuk menjadikan dunia lebih baik, serta mewariskan lingkungan yang baik bagi kelangsungan hidup anak cucu mereka .
Pemberitaan pekan ini yang bekerja sama dengan IDN Times akan menyoroti upaya pihak-pihak yang pantas disebut sebagai pahlawan pelestarian lingkungan, baik itu individu, aktivis lingkungan hidup, tokoh adat maupun organisasi yang peduli, berjuang dan mengambil langkah nyata dalam menjaga lingkungan. .
Pentingnya Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi Pada Remaja
Nusep Supriadi, warga Kota Bandung, mengenang puluhan tahun lalu, saat ia masih kecil, ia dan teman-temannya asyik bermain di Sungai Cikapundung. Airnya jernih. Itu lebih luas dari sekarang. Anak-anak di sekitar bantaran menjadikan Sungai Cikapundung sebagai tempat bersenang-senang.
Namun kini situasi Sungai Cikapundung berubah 180 derajat. Sampah rumah tangga, kotoran hewan, dan kotoran manusia masuk ke sungai sepanjang 28 km ini.
“Ikan-ikan sungai yang biasa seperti benter, kehkel, badar, kini sudah punah. Ketika sungai mulai tercemar, secara tidak langsung keberadaan ikan-ikan tersebut juga ikut menghilang,” kata Nusep.
Nusep dan kawan-kawan melihat situasi tersebut dan memutuskan untuk mengembalikan kondisi sungai menjadi baik, menjadi tempat hidup ikan dan dapat digunakan sebagai sumber air bagi warga Bandung yang menghadapi masalah kekeringan akhir-akhir ini.
Msglow For Men Official Website
Salah satu upaya yang dilakukan Nusep dan warga sekitar adalah dengan memanfaatkan sumber mata air yang berada tak jauh dari Serlok Bantaran. Air yang berasal dari gua kecil di tepi pantai ini ditampung terlebih dahulu lalu disalurkan ke rumah 100 warga RT 06/RW 11, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cidadap.
Ia yakin salah satu alasan air mancur tersebut masih ada di tempatnya adalah karena masih banyak pohon bambu di kawasan pantai. Dari literatur yang Nusep pelajari, bambu merupakan tanaman yang baik di ekosistem perairan.
Sistem perakaran tanaman bambu sangat lebat. Akarnya menyebar ke segala arah, baik ke samping maupun ke dalam. Tanah yang ditutupi batang bambu biasanya sangat stabil. Tidak mudah terserang erosi. Oleh karena itu, air juga lebih mudah terserap ke dalam tanah tempat tanaman tumbuh.
Berkat ilmunya tersebut, Nusep semakin giat mempelajari berbagai jenis bambu. Tak hanya dari dalam negeri, ia juga mencari bambu dari luar negeri, seperti dari Amerika Selatan, hasilnya Nusep kini telah berupaya menebar 18 jenis bambu yang diharapkan mampu menyimpan air dan sumber air. sumber. untuk penduduk.
Cara Menarik Perhatian Cowok Pendiam
“Dari sini (Serlok Bantara) sampai ke puncak (Sungai Cikapundung) ada 12 sumber mata air yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Sungai Cikapundung sendiri dalam bahasa Sunda berasal dari bahasa Sunda yang berarti sungai yang dikelilingi banyak pohon Kapundung.
Sayangnya, pohon kepundung kini semakin sulit ditemukan di tepian Sungai Cikapundung. “Hal inilah yang membuat saya dan teman-teman di Serlok Bantaran terus menanam pohon-pohon yang biasa ada di Sungai Cikapundung. Terutama pohon Kapundung yang menjadi asal muasal nama sungai ini,” kata Nusep.
Sejauh ini Nusep baru selesai menanam bibit pohon sekitar 2 kilometer menuju Curug Dago dari Serlok Bantaran. Pendakiannya ada di sebelah kiri.
12 Brand Yang Berkomitmen Menjaga Keberlanjutan Bumi Dengan Aksi Konservasi
Tak sampai disitu saja, upaya lain yang dilakukan Nusep yaitu dengan memberikan edukasi, mengajak masyarakat turut serta dalam pelestarian sungai dengan membentuk kelompok olah raga Kukuyaan yang sebagian besar bermain di air atau //gegejeburan// disapa.
Melalui kegiatan Kukuyaan, Nusep bersama warga sekitar bantaran Sungai Cikapundung bersama-sama mengajak masyarakat lainnya menyisir sungai sambil mengendarai ban. Kukuyaan mencoba memberikan edukasi khususnya kepada pelajar dan wisatawan tentang kondisi Sungai Cikapundung yang tidak lepas dari keberadaan sampah. Harapannya dengan kegiatan ini dapat membuat wisatawan, seluruh warga Bandung maupun luar kota, bahu-membahu menjaga kualitas air sungai.
“Di komunitas ini saya ingin memperbaiki sungai dan juga memberdayakan masyarakat agar bisa meningkatkan perekonomiannya. Karena jika perekonomian dibangun dari sini, maka tindakan sosial akan lebih mudah dilakukan,” kata Nusep.
Berawal dari upaya mencegah lahan pertanian terkena erosi, Sancoko dan warga Padukuhan Tegalrejo, Desa Srigading dan Padukuhan Baros, Desa Tirtoharho, Kapanewon Sanden, Yogyakarta, mendapat banyak manfaat dari penanaman mangrove.
7 Tips Menjaga Keselamatan Diri Agar Terhindar Dari Pelaku Kejahatan
Ya, penduduk sebelumnya pernah dilanda badai yang menenggelamkan sawah mereka. Abrasi akibat pertemuan Sungai Opak dan Sungai Winongo Kecil.
“Saya dari awal tidak berpikir untuk menyelamatkan lingkungan, tapi bagaimana memastikan tanaman tidak menyebar lebih jauh dan lahan pertanian warga tidak terkena dampak ledakan,” ujarnya saat ditemui IDN Times di Samas. Pantai. Stasiun Angkatan Laut. (Pos) pada Kamis (16/9/2021).
Upaya yang dilakukan Sancoko dan pemuda setempat mendapat perhatian dari pemerintah daerah hingga pusat, perusahaan milik negara, universitas, dan lembaga swadaya masyarakat. Mereka mendapat bantuan bibit pohon mangrove dan pendanaan agar mangrove bisa ditanam di kawasan Laguna Pantai Samas.
Dukungan tersebut turut memantik minat generasi muda Padukuhan Tegalrejo untuk merawat bibit pohon mangrove yang ditanam di laguna Pantai Samas. Sancoko mengatakan, meski demikian, tidak mudah untuk memastikan bibit mangrove bisa bertahan dan tumbuh subur.
7 Cara Mendidik Anak Agar Tidak Nakal Terhadap Teman, Jangan Dikerasi
Adanya sampah yang terbawa aliran sungai Opak dan Winongo Kecil menyebabkan bibit mangrove yang ditanam mati. Apalagi jika tempat menanam bibit mangrove memiliki pasir yang halus.
“Iya, terakhir sebelum kita menanam bibit mangrove, kita membuat pagar agar sampah tidak mengenai bibit mangrove yang baru kita tanam,” ujarnya.
Upaya yang dilakukannya dengan menanam bibit mangrove yang kini tumbuh setinggi dua meter dan lainnya yang tingginya sekitar tujuh meter sudah terlihat oleh warga. Tumpahan yang membuat sawah hilang kini sudah tidak terjadi lagi. Begitu pula dengan ekosistem di kawasan Laguna Pantai Samas yang kembali hidup.
“Saat ini para petani tidak lagi takut tanaman yang mereka tanam akan mati karena angin yang membawa garam, sehingga banyak nelayan yang berburu ikan di danau Pantai Samas yang menjadi kawasan wisata edukasi,” ujar pria yang bekerja di budidaya ikan. petani setiap hari.
Kebersihan Tetap Terjaga Di Desa Cikoneng
Sancoko mengaku tidak pernah terpikir untuk mendapatkan penghargaan dari pemerintah atas upaya yang dilakukannya dan generasi muda Padukuhan Tegalrejo dalam membantu penyelamatan lingkungan. Sebab tujuan awalnya adalah untuk menyelamatkan lahan pertanian di sisi utara laguna pantai Samas.
“Saya juga tidak menyangka keberadaan mangrove juga menjadi penghalang alami jika terjadi tsunami atau hal lainnya. Saya petani, bagaimana lahan pertanian bisa aman,” imbuhnya.
Di Jawa Tengah, pengurangan tingkat abrasi di Pantai Utara (Pantura) juga dilakukan oleh generasi milenial, generasi muda yang tergabung dalam Kelompok Penelitian Ekosistem (Kesemat) Teluk Awur. Organisasi mahasiswa yang berada di bawah Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang juga turut berpartisipasi dalam konservasi dan restorasi mangrove.
Selama 20 tahun, terdapat dua cagar mangrove yang dikelola Kesemat, antara lain Teluk Awur, Kabupaten Jepara, tempat juga berdiri Pusat Edukasi Mangrove Kemem dan memiliki 30 jenis mangrove. Berikutnya, Semarang Mangrove Center yang memiliki dua kawasan konservasi yakni Mangkang Wetan dan Mangunharjo Tugu, Kota Semarang.
Bagaimana Alam Dapat Membantu Kota Menangkis Panas Yang Mencapai Rekor Tertinggi |bagaimana Alam Dapat Membantu Kota Menangkis Panas Yang Mencapai Rekor Tertinggi? Urbanshift
Ketua Kesemat Ghifar Naufal Aslam mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kawasan mangrove terluas di dunia. Luasnya mencapai 3,2 juta hektare atau setara dengan 23 persen dari total luas hutan bakau di dunia. Namun seiring berjalannya waktu, laju kehilangan dan kerusakan ekosistem juga sangat tinggi, baik yang disebabkan oleh alam maupun aktivitas manusia.
“Makanya di Semarang kami terus berupaya memulihkan dan merestorasi mangrove agar dampak kerusakan lingkungan tidak terus meluas. Namun upaya tersebut tidak bisa ditingkatkan karena banyak kepentingan,” ujarnya saat ditanya IDN Times di Jumat . (17/9/2021).
Konversi lahan disebut menjadi kendala sekaligus kendala Kemem dalam melestarikan mangrove di kawasan tersebut